37. Nabi Danil

Allah SWT. menciptakan dunia ini melalui Firman-Nya. Dia melihat semua yang di ciptakan- Nya, dan semuanya sangat baik.            Tetapi Nabi Adam dan Siti Hawa tidak taat kepada perintah-Nya. Apakah dosa mereka? Kita juga orang berdosa karena kita tidak selalu taat kepada Allah SWT.Allah SWT. berjanji kepada Nabi Adam dan Siti Hawa bahwa dari keturunan mereka  akan datang Seseorang yang akan memusnahkan musuh kita, si Iblis. Ia akan menebus kita dari hukuman dosa..Jadi Allah SWT. memilih seorang nabi untuk menjadikan mereka satu bangsa yang besar,  yang akan menaati firman Allah. Sang Penebus akan lahir dari seorang wanita bangsa itu. Jadi, Nabi Ibrahim dipilih, dan keturunan Nabi Ibrahim  menjadi satu bangsa yang besar, yang disebut Israil.Allah SWT. memilih Nabi Daud menjadi raja Israil. Nabi Daud adalah raja yang paling dikasihi oleh Allah SWT. Raja Daud sangat menghormati  dan mengasihi Allah SWT. Jadi, Allah SWT. memberkati kerajaannya sehingga Israil menjadi kuat dan makmur.Tetapi raja-raja setelah raja Daud tidak taat kepada Allah SWT. Ketika mereka memberontak terhadap Allah SWT., orang-orang biasa juga ikut memberontak. Akhirnya orang Israil menjadi sangat jahat. Allah SWT. menghukum mereka sehingga mereka dikalahkan oleh raja Babil yang bernama Naibukadnaizar.Banyak orang Israil ditawan oleh raja Babil itu. Mereka dibawa ke Babil.Kemudian Raja Naibukadnaizar memerintahkan kepala rumah tangga istana yang bernama Asfaina untuk memilih beberapa pemuda  dari tawanan-tawanan Israil. Ia harus memilih pemuda-pemuda yang tak bercacat. Mereka  harus  tampan,  berpendidikan  tinggi,  dan cerdas. Asfaina harus mengajar mereka membaca dan menulis bahasa Babil. Setelah dilatih selama 3 tahun, mereka harus menghadap raja untuk bertugas di istana.            Di antara pemuda-pemuda itu, terdapat Danil, Hananya, Misaol, dan Azarya.            Asfaina bekerja keras untuk mengajar keempat pemuda ini supaya mereka menjadi seperti orang Babil. Ia ingin supaya mereka lupa akan garis keturunannya, negerinya dan Allahnya. Ia mengganti nama mereka menjadi: Bailtsazar, Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Nama Yahudi mereka yang dahulu mempunyai arti yang berkaitan dengan Allah  Yang Maha Esa. Nama mereka yang baru berkaitan dengan dewi-dewi Babil.            Nabi Danil dan teman-temannya tidak mau lupa menyembah Allah yang benar. Mereka ingin tetap taat kepada-Nya. Jadi, ketika mereka diberi makanan dan minuman yang haram dari meja raja, mereka tidak mau memakannya.            Dengan pertolongan Allah SWT., Nabi Danil disayang dan dikasihi oleh Asfaina. Nabi Danil bertekad untuk tidak menajiskan dirinya dengan makanan haram dan dengan minuman  anggur dari istana raja. Oleh karena itu, ia minta kepada Asfaina supaya boleh mendapat makanan lain.            Tetapi Asfaina takut kepada raja dan berkata, “Raja sendiri yang menetapkan makanan dan minumanmu. Jika menurut pendapatnya engkau kelihatan kurang sehat daripada pemuda-pemuda lain, pasti aku akan dibunuhnya.”            Kata Nabi Danil, “Ujilah kami selama 10 hari. Berilah kami sayuran dan air putih saja sebagai makanan dan minuman kami. Setelah 10 hari, bandingkanlah rupa kami dengan rupa pemuda-pemuda yang lain. Kalau mereka kelihatan lebih sehat, baiklah kami akan ikuti peraturan raja.” Ujian itu disetujui dan mereka hanya diberi makan sayuran dan minum air putih saja selama 10 hari.            Setelah waktu itu habis, Nabi Danil, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego kelihatan lebih sehat dan kuat daripada semua pemuda yang mendapat makanan dari meja raja. Jadi, Nabi Danil dan teman-temannya tidak lagi diberi makanan dan minuman dari meja raja, tetapi hanya diberi sayuran dan air saja.            Allah SWT. senang kepada keempat pemuda ini. Jadi, Dia memberkati mereka dan memberi mereka hikmat dan keahlian. Selain itu, Nabi Danil juga  diberi kepandaian untuk menerangkan penglihatan dan mimpi.            Pada akhir tahun ketiga dari masa pendidikan yang ditentukan oleh sang raja, Asfaina membawa semua pemuda itu menghadap Raja Naibukadnaizar. Setelah berwawancara dengan mereka, raja mendapati bahwa Nabi Danil, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego melebihi yang lain dalam segala bidang. Mereka 10 kali lebih baik daripada orang-orang lainnya. Jadi, mereka diberi tugas di dalam istana raja. Sekaligus mereka diberi tugas oleh Allah SWT. untuk memberitakan kebenaran Allah SWT. di negeri yang begitu kafir seperti Babil.             Pertanyaan :            Mengapa bangsa Israil kalah?            Bagaimana Nabi Danil dan teman-temannya pergi ke Babil?Mengapa Nabi Danil, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak mau makan makanan dari meja raja?Apakah Asfaina rela menghidangkan sayuran dan air saja bagi keempat pemuda itu?Nabi Danil memberi usul apa?Setelah 10 hari, bagaimana kesehatan Nabi Danil dan teman-temannya?Setelah tiga tahun, siapakah yang paling bijaksana dan pintar?Di manakah mereka diberi tugas?

Tinggalkan komentar