41. Nabi Danil Dilemparkan ke dalam Gua Singa

Ketika Raja Darius  menjadi raja Babil, ia mengangkat Nabi Danil menjadi penguasa seluruh kerajaan. Ia berkenan kepada Nabi Danil karena Nabi Danil selalu setia dan rajin dalam pekerjaannya.            Tetapi para pejabat tinggi yang lain tidak senang kepada Nabi Danil. Mereka iri hati karena Raja Darius lebih suka kepada Nabi Danil. Mereka berusaha mencari kesalahan-kesalahan Nabi Danil untuk mencelakakannya. Namun mereka tidak berhasil karena Nabi Danil setia dan jujur serta tidak melakukan kelalaian atau kesalahan apa pun. Lalu mereka berkata, “Kita hanya dapat menemukan kesalahan Nabi Danil dalam hal yang berhubungan dengan agamanya.”            Kemudian mereka membuat rencana dan pergi menghadap Raja Darius. Kata mereka, “Ya Tuanku Raja Darius, hiduplah Tuanku untuk selama-lamanya! Kami semua telah mufakat untuk mengusulkan supaya Tuanku mengeluarkan surat perintah yang harus ditaati dengan sungguh-sungguh. Inilah perintahnya: Selama 30 hari tak seorangpun boleh memohon kepada salah satu orang  atau dewa, kecuali kepada Raja Darius sendiri. Barangsiapa melanggar perintah itu ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.”            Raja Darius setuju dan menandatangani surat perintah itu. Jadi, perintah itu menjadi undang-undang  Media dan Persia yang tidak dapat dicabut kembali.            Walaupun Nabi Danil sudah lama tinggal di Babil, negeri yang kafir, ia masih tetap menyembah satu-satunya Allah yang mahatinggi. Penduduk Babil menyembah dewa-dewa, tetapi Nabi Danil tetap menyembah Allah Yang Maha Esa. Tiga kali sehari ia pulang ke rumah  untuk sholat dan berdoa kepada Allah SWT.            Ketika Nabi Danil mendengar tentang perintah yang baru itu,  ia sadar bahwa musuh-musuhnya menginginkan  dia mati di gua singa. Namun demikian, Nabi Danil  pulang ke rumahnya untuk berdoa seperti biasanya. Kamar Nabi Danil yang berada di tingkat atas mempunyai  jendela yang menghadap ke arah  Baitul Maqdis. Di jendela itu, Nabi Danil  sujud untuk berdoa kepada Allah SWT. dan memuji-Nya tiga kali sehari.            Musuh-musuh Nabi Danil menunggu di rumah Nabi Danil untuk melihat apakah Nabi Danil akan sholat dan berdoa seperti biasa. Mereka sangat senang melihat bahwa seperti yang mereka pikirkan, Nabi Danil tetap sholat dan berdoa walaupun ada perintah yang melarang dia sholat dan berdoa. Setelah Nabi Danil selesai sholat dan berdoa, ia kembali ke tempat kerjanya. Musuh-musuhnya pergi menghadap raja untuk  memberitahukan kesalahan Nabi Danil  kepada Sang Raja.            Musuh-musuh Nabi Danil menghadap Raja Darius  untuk mengadukan Nabi Danil. Mereka berkata, “Bukankah Tuanku telah menandatangani surat perintah yang melarang  semua orang untuk memohon kepada dewa atau manusia, kecuali kepada Tuanku selama 30 hari? Dan juga, bahwa barangsiapa  melanggar perintah itu ia akan dilemparkan ke dalam gua singa?”            Raja menjawab, “Memang benar;  perintah itu menjadi undang-undang Media dan Persia yang tak dapat dicabut kembali.”            Lalu kata mereka, “Danil sudah melanggar perintah Paduka Raja. Ia tetap sholat dan berdoa kepada Allahnya secara teratur 3 kali sehari.”            Mendengar itu Raja Darius  menjadi sedih dan khawatir. Ia baru sadar bahwa ia telah diperdaya oleh musuh-musuh  Nabi Danil. Ia mencari akal untuk menyelamatkan Nabi Danil. Sampai sore harinya pun Raja masih berpikir-pikir, tetapi tidak ada jalan keluar. Perintah itu adalah undang-undang Media dan Persia yang tak dapat diubah.Akhirnya Raja Darius memerintahkan supaya Nabi Danil ditangkap dan dilemparkan ke dalam gua singa.Raja Darius pergi ke gua singa untuk bertemu dengan Nabi Danil ketika ia akan dilemparkan ke dalam gua singa. Kata Raja kepada Nabi Danil, “Semoga Allahmu yang kau sembah dengan setia itu menyelamatkan engkau.” Setelah itu sebuah batu yang besar diletakkan pada mulut gua itu dan batu itu dicap oleh raja.Kemudian pulanglah raja ke istana. Ia tidak mau makan, juga tidak mau dihibur. Sepanjang malam itu ia tidak dapat tidur.Pada waktu subuh, bangunlah  raja dan pergi dengan tergesa-gesa ke gua singa. Sampai di situ, Raja Darius berseru, “Danil, hamba Allah yang hidup! Apakah  Allahmu yang kau sembah telah sanggup menyelamatkan engkau dari singa-singa itu?”Lalu ada suara dari dalam gua, yaitu suara Nabi Danil yang menjawab, “Hiduplah Tuanku untuk selama-lamanya! Allah SWT. telah mengutus malaikat-Nya untuk menutup mulut singa-singa itu sehingga mereka tidak menerkam hamba. Allah SWT. menyelamatkan hamba sebab Ia tahu bahwa hamba tidak berbuat salah terhadap-Nya dan terhadap Paduka Raja.”Bukan main senang hati raja. Ia memerintahkan supaya Nabi Danil dikeluarkan dari gua itu. Nabi Danil diamatinya – tidak terdapat luka sedikit pun pada tubuh Nabi Danil karena ia percaya kepada Allah SWT.Kemudian raja memerintahkan supaya orang-orang yang telah mengadukan Nabi Danil ditangkap. Mereka dilemparkan ke dalam gua singa dan langsung diterkam oleh singa-singa yang lapar itu.Kemudian Raja Darius mengirim surat kepada penduduk negerinya: “Assalamualaikum! Aku perintahkan kepada semua orang yang  berada  di  wilayah  kerajaanku  supaya takut dan hormat kepada Allah yang disembah oleh Nabi Danil! Ia adalah Allah yang hidup selama-lamanya, sampai akhir zaman Ia memerintah.”Pertanyaan :Mengapa Raja Darius memerintahkan supaya selama 30 hari orang-orang tidak boleh memohon kepada dewa atau manusia, kecuali kepada raja sendiri?Siapakah yang tidak taat kepada perintah raja? Mengapa ia tidak taat kepada perintah raja? Apa hukumannya?Mengapa raja tidak dapat membebaskan Nabi Danil?Sepanjang malam ketika  Nabi Danil tidur dengan singa-singa, apa yang Raja Darius lakukan?Siapakah yang menyelamatkan Nabi Danil? Bagaimana caranya?Apakah yang terjadi kepada orang-orang yang mengadukan Nabi Danil?Apakah perintah baru yang disampaikan oleh Raja Darius itu?

Tinggalkan komentar