63. Isa Almasih Ditinggalkan dan Ditangkap

Pada bagian yang lalu sudah diceritakan tentang apa yang terjadi ketika Isa Almasih masuk ke Baitul Maqdis dan dielu-elukan. Ada banyak orang di Baitul Maqdis pada waktu itu, karena hari itu adalah hari raya Idul Nahri. Jadi, ketika Isa Almasih masuk ke Baitul Maqdis dengan menunggang keledai, banyak sekali orang yang berseru-seru memuji Allah SWT. Mereka memuji Allah karena Raja Penyelamat sudah datang dari Allah SWT.
Isa Almasih dan Hawariyyin tinggal di Baitul Maqdis pada hari raya itu. Mereka juga ikut makan bersama-sama untuk merayakan hari Idul Nahri itu. Ketika mereka sedang makan, seorang pengikut Isa keluar untuk membuat rencana yang jahat dengan para pemimpin agama Yahudi. Nama orang itu Yudas. Ia berjanji untuk mengkhianati Isa Almasih. Ia akan menunjukkan yang mana Isa Almasih dengan tanda mencium Isa. Pemimpin agama akan memberi Yudas 30 Dirham. Isa Almasih tahu apa yang Yudas rencanakan, tetapi Dia juga tahu bahwa Yudas hanya dapat melakukan hal-hal yang diizinkan oleh Allah SWT.
Sesudah Yudas keluar dan sesudah mereka selesai makan bersama, Isa pergi dengan kesebelas Hawariyyin yang lain itu ke suatu tempat yang bernama Jasmaniyia. Di sana Ia berkata kepada mereka, “Duduklah di sini sementara Aku berdoa.” Lalu Ia mengajak tiga Hawariyyin yang paling dekat dengan-Nya untuk menemani-Nya berdoa. Ia berkata kepada ketiga teman-Nya itu, Shafwan, Yakub, dan Yahya, “Hati-Ku sedih sekali, rasanya seperti akan mati saja. Tinggallah kalian di sini, turutlah berjaga-jaga dengan Aku.”
Kemudian Isa pergi lebih jauh sedikit, lalu Ia bersujud kepada Allah SWT. dan berdoa, “Ya, Allah,” kata-Nya, “tidak ada yang mustahil bagi-Mu. Kalau ada cara yang lain untuk melakukan kehendak-Mu, jauhkanlah daripada-Ku penderitaan yang Aku harus alami ini. Aku tidak mau menderita di kayu palang, tetapi jangan biarkan Aku menuruti kemauan-Ku, melainkan biarlah Aku menuruti kemauan Engkau saja ya, Allah.”
Sesudah itu, Isa kembali kepada ketiga Hawariyyin dan mendapati mereka sedang tidur. Ia berkata kepada Shafwan, “Satu jam saja kalian bertiga tidak dapat berjaga-jaga dengan Aku? Berdoalah supaya kalian jangan mengalami pencobaan.”
Sekali lagi Isa pergi berdoa, kata-Nya, “Ya, Allah, kalau penderitaan ini harus Aku alami, dan tidak dapat dijauhkan, biarlah kemauan Allah yang jadi.” Sesudah itu Isa kembali lagi, dan ketiga teman-Nya itu tertidur lagi karena mereka mengantuk sekali.
Sekali lagi Isa meninggalkan mereka, dan untuk ketiga kalinya Ia berdoa dengan kata-kata yang sama. Isa sangat menderita sehingga Ia makin sungguh-sungguh berdoa. Keringat-Nya menetes dengan hebat, membasahi tubuhnya. Allah SWT. mengutus seorang malaikat kepada-Nya untuk menguatkan-Nya. Walaupun susah sekali, sudah menjadi kehendak Allah SWT. bahwa Isa Almasih menderita dan mati untuk mengalahkan Iblis.
Selesai berdoa, Isa kembali lagi kepada Hawariyyin. Mereka sedang tidur dan Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kalian tidur? Bangunlah! Lihat! Orang yang mengkhianati Aku sudah datang!”
Sementara Isa masih berbicara, Yudas datang. Bersama-sama dengan dia, datang juga banyak orang yang membawa pedang dan pentungan. Mereka disuruh oleh pemimpin agama Yahudi untuk menangkap Isa. Yudas langsung pergi kepada Isa dan berkata, “Assalamualaikum, Maulana (Guru)!” Lalu ia mencium Isa.
Isa mendekati orang-orang yang membawa senjata dan bertanya, “Kalian mencari siapa?”
“Isa, orang Nasira,” jawab mereka.
“Akulah Dia,” kata Isa, lalu semua orang itu mundur dan jatuh ke tanah. Sekali lagi Isa bertanya kepada mereka, “Kalian mencari siapa?”
“Isa, orang Nasira,” jawab mereka.
“Sudah Kukatakan Akulah Dia,” kata Isa. “Kalau memang Aku yang kalian cari, biarkan mereka yang lain ini pergi.”
Shafwan yang membawa sebilah pedang, mencabutnya, lalu mengayunkan pedang itu ke telinga kanan hamba seorang imam sampai putus. Tetapi Isa langsung menyembuhkan telinga orang itu dan menegur Shafwan, kata-Nya, “Masukkan kembali pedangmu ke tempatnya! Kaukira Aku tidak dapat minta tolong kepada Allah, supaya Allah segera mengirim ribuan malaikat untuk menolong Aku? Tetapi inilah kehendak Allah bagi-Ku.”
Lalu Isa berkata kepada orang banyak itu, “Apakah Aku ini penjahat, sampai kalian datang dengan membawa pedang dan pentungan untuk menangkap Aku? Tetapi memang sudah waktunya supaya semua terjadi menurut apa yang ditulis oleh nabi-nabi tentang Aku.”
Setelah itu, Isa ditangkap. Lalu semua pengikut Isa Almasih meninggalkan Dia.

Pertanyaan :
Mengapa ada banyak orang di Baitul Maqdis?
Setelah Isa dan Hawariyyin selesai makan untuk merayakan hari raya Idul Nahri, apa yang Isa lakukan?
Apakah isi doa Isa Almasih?
Berapa kali Isa berdoa?
Apa yang ketiga Hawariyyin lakukan ketika Isa sedang berdoa?
Bagaimana kita tahu bahwa Isa sangat menderita waktu Ia berdoa?
Siapakah yang menolong Dia?
Siapakah yang mengkhianati Isa? Dengan tanda apa orang itu menunjukkan Isa kepada hamba-hamba imam / pemimpin agama umat Yahudi?
Ketika Isa berkata, “Akulah Dia”, apa yang rombongan jahat itu lakukan?
Siapakah yang membawa pedang dan yang membabat telinga salah seorang dari orang-orang yang hendak menangkap Isa Almasih?
Apa yang terjadi dengan telinga itu?
Mengapa Isa ditangkap pada saat itu, dan tidak dapat ditangkap sebelumnya?